Monday, December 28, 2009

Aktiva dan Neraca Kehidupan Manusia


Aktiva

Aktiva atau asset dalam pos neraca itu terdiri dari Aktiva Lancar/AL (Current Asset) dan Aktiva Tetap/AT (Fixed Asset). Kas/Bank, Piutang Dagang, Persediaan, dll termasuk kelompok AL sedangkan Tanah, Bangunan, Kendaraan, Mesin dll termasuk kelompok AT.

trus bagaimana caranya agar Aktiva tersebut dapat menguntungkan kita? karena nanti kita akan ditanya bagaimana cara memperolehnya dan untuk apa harta tersebut dikeluarkan.

Sebuah transaksi yang berhubungan dengan aktiva yaitu ada 3 transaksi yang tidak akan putus manfaat/keuntungan/laba/pahala sampai manusia meninggal dunia, yaitu :

1. Anak Soleh yang selalu mendo'akan orangtuanya
2. Ilmu yang bermanfaat
3. Aktiva yang dikeluarkan untuk amal

dan Neraca Kehidupan Manusia

Prinsip Ilmu Akuntansi yaitu proses pencatatan mulai dari catatan harian, menjurnal, posting ke buku besar, jurnal penyesuaian, membuat laporan Laba Rugi dan Neraca.
Dari prinsip-prinsip tersebut kita akan menganalisa dan menganalogikan kedalam kehidupan manusia. Kita sebagai manusia pasti mempunyai catatan kehidupan atau populer dengan istilah "Buku Diary". Sadar atau tidak, menulis buku diary atau tidak, pada hakikatnya kehidupan kita ada yang mencatatnya, siapa?, Yakin?.
Mulai sekarang detik ini juga, mari kita bersama-sama mengisi buku diary masing-masing dengan transaksi-transaksi kehidupan yang menguntungkan, sehingga pada saat nanti kita menerima laporan kehidupan/neraca kehidupan, mendapat buku yang benar.
Transaksi kehidupan yang menguntungkan itu yang bagaimana? tentu setiap orang mempunyai keyakinan yang berbeda-beda, namun demikian kita akan mencoba menganalogikan ilmu akuntansi dengan kehidupan manusia dengan memakai referensi dari pedoman hidup manusia.sekian,
mudah-mudahan, apa yang saya posting bisa bermanfaat bagi kita semua,Amin...

Wednesday, December 23, 2009

Pertimbangan Menjadi Nasabah Bank Syariah


ass,wr wb.. semua ..
ada sedikit info nih yang saya dapat dari salah satu majalah yang beredar saat ini, lumayan untuk menambah sedikit pengetahuan kita ...
intinya tentang sebuah pilihan untuk menjadi seorang nasabah bank sariah,

Sebenarnya apa sih yang dimaksud dengan bank Syariah? Apakah yang menjadi nasabahnya harus muslim? Apa yang harus dipertimbangkan saat kita akan memilih bank biasa atau bank Syariah? Demikian pertanyaan dari Shahnaz dari Sukabumi.

Menurut Godo Tjahjono, SE, MSi, RFC, praktisi bisnis dan keuangan, bank Syariah terbuka bagi siapa saja baik muslim maupun non muslim. Perbedaannya, bank Syariah tidak menggunakan sistem bunga, karena bunga termasuk kategori riba yang dilarang dalam Islam. Untuk pembiayaan, bank Syariah dapat menggunakan akad jual-beli (murabahah). Misalnya bila Anda ingin memiliki rumah dengan cara mencicil, bank Syariah akan membeli rumah tersebut secara tunai dan menjualnya pada Anda dengan harga pokok ditambah keuntungan yang diberitahukan pada Anda, untuk Anda bayar uang mukanya, dan sisanya dapat dilakukan dengan cara mencicil.

Cicilan dilakukan tanpa ada perubahan nilai cicilan, sepanjang waktu pembayaran yang disepakati. Untuk simpanan, bank Syariah menggunakan akad bagi hasil (mudharabah), yakni uang yang Anda simpan di bank Syariah akan disalurkan untuk pembiayaan usaha-usaha yang sesuai syariah.

Bila usaha-usaha tersebut mendapatkan keuntungan, keuntungan akan dibagi antara bank Syariah dan nasabahnya, misalnya dengan proporsi bagi hasil (nisbah) 45:55. Dengan pengelolaan risiko penyaluran dana ke berbagai usaha dan pembiayaan yang baik, dijamin pokok simpanan Anda tidak akan berkurang. Prinsip-prinsip Islam yang digunakan bank Syariah selain hanya memperbolehkan penyaluran dana untuk segala sesuatu yang halal, juga mengedepankan keadilan antara pemilik dana, lembaga keuangan, dan orang yang membutuhkan pembiayaan. Hal ini patut dipertimbangkan bila tujuan Anda memilih bank juga untuk mencari yang adil dan halal.

Sumber: Majalah Sekar, Editor: din, Kompas.com